Jakarta, (www.republika.co.id) - Kementerian agama tengah mengkaji dan mengakselerasi untuk menggratiskan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MtS). "Saat ini kami tengah mengakselerasi dan mengkaji bagaimana agar siswa madrasah di MI dan MTs dapat memperoleh pendidikan secara gratis semuanya," tegas menteri agama Suryadharma Ali dalam sambutannya yang disampaikan Sekjen Kementerian agama Bahrul Hayat pada Rapat Koordinasi Kebijakan Pengawasan bidang Pendidikan di Jakarta, Senin malam (19/12/).
"Bagi publik dan masyarakat, tidak ada artinya bila pelayanan publik menjadi beban masyarakat. Ini kebijakan pertama yang harus kita pikirkan dan bagaimana mekanisme yang kita ambil. Jadi nantinya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah," tegas Bahrul Hayat.
Dikatakan Bahrul Hayat, untuk tahap awal, gratis bagi siswa MI dan MTs ini akan diterapkan di madrasah negeri di seluruh Indonesia. "Kemudian pada tahap berikutnya akan kita terapkan di madrasah MI dan MTs swasta," papar Bahrul Hayat.
Menurutnya, untuk MI dan MTs swasta, harus dihitung cermat, bagaimana agar bisa dilakukan. Untuk itu ia meminta seluruh jajaran pendidikan madrasah di bawah Kementerian agama untuk meningkatkan akurasi data.
Diakui Menag dalam sambutan yang dibacakan Bahrul Hayat, berbagai prestasi telah dicapai oleh siswa madrasah berkat bimbingan para guru pendidik yang profesional, pembenahan sistem, regulasi serta mekanisme pendidikan pada madrasah dan perguruan tinggi. Di samping itu, peningkatan keahlian dan profesionalisme guru dilakukan secara intensif melalui sertifikasi dan peningkatan kredibilitas lembaga pendidikan melalui akreditasi madrasah dan perguruan tinggi.
"Namun kita juga sadar akan kelemahan dalam pengelolaan pendidikan agama dan keagamaan, masih kurangnya sarana dan prasarana pendidikan dalam menunjang tugas dan fungsi madrasah, menjadi hal yang perlu mendapat perhatian. Profesionalisme guru juga perlu ditingkatkan dengan melakukan evaluasi sampai sejauh mana sertifikasi kepada para guru telah mampu meningkatkan prestasi siswa," papar Bahrul Hayat.
Menurutnya, daya saing prestasi siswa madrasah dengan siswa sekolah pada ujian nasional, olimpiade mata pelajaran, serta perebutan pada ujian masuk perguruan tinggi negeri, apakah sudah ada peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas?, "Hal yang tidak kalah pentingnya juga adalah aspek manajerial madrasah yang masih sangat perlu disempurnakan dengan memberikan dasar hukum yang jelas kepada para pengelola madrasah agar dapat berfungsi secara optimal," katanya.
Ditambahkan Bahrul Hayat, dari sisi kelemahan perencanaan anggaran, pembatalan program madrasah bertaraf internasional beberapa waktu lalu juga perlu mendapatkan evaluasi dan perhatian yang serius. Kegiatan pendistribusian dan bantuan peningkatan pendidikan kepada madrasah swasta juga perlu ditingkatkan lagi akuntabilitas dalam pendistribusian, pengelolaan dan pemanfaatan bantuan tersebut agar dapat tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah dan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Sebelumnya, Direktur Pendidikan Madrasah, Ace Syaifuddin menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan peningkatan madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah serta Aliyah. "Pada sisi kelembagaan, kami terus melakukan akreditasi statuta. Setidaknya setiap tahun ada 5000 madrasah yang mendapatkan kenaikan status," papar Ace.
Sementara dari sisi pendidik, menurutnya, Kementerian Agama terus meningkatkan mutu para pendidik di madrasah. Juga dari sisi sarana prasarana pendidikan, pihaknya juga terus melakukan peningkatan.(rep)
"Bagi publik dan masyarakat, tidak ada artinya bila pelayanan publik menjadi beban masyarakat. Ini kebijakan pertama yang harus kita pikirkan dan bagaimana mekanisme yang kita ambil. Jadi nantinya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah," tegas Bahrul Hayat.
Dikatakan Bahrul Hayat, untuk tahap awal, gratis bagi siswa MI dan MTs ini akan diterapkan di madrasah negeri di seluruh Indonesia. "Kemudian pada tahap berikutnya akan kita terapkan di madrasah MI dan MTs swasta," papar Bahrul Hayat.
Menurutnya, untuk MI dan MTs swasta, harus dihitung cermat, bagaimana agar bisa dilakukan. Untuk itu ia meminta seluruh jajaran pendidikan madrasah di bawah Kementerian agama untuk meningkatkan akurasi data.
Diakui Menag dalam sambutan yang dibacakan Bahrul Hayat, berbagai prestasi telah dicapai oleh siswa madrasah berkat bimbingan para guru pendidik yang profesional, pembenahan sistem, regulasi serta mekanisme pendidikan pada madrasah dan perguruan tinggi. Di samping itu, peningkatan keahlian dan profesionalisme guru dilakukan secara intensif melalui sertifikasi dan peningkatan kredibilitas lembaga pendidikan melalui akreditasi madrasah dan perguruan tinggi.
"Namun kita juga sadar akan kelemahan dalam pengelolaan pendidikan agama dan keagamaan, masih kurangnya sarana dan prasarana pendidikan dalam menunjang tugas dan fungsi madrasah, menjadi hal yang perlu mendapat perhatian. Profesionalisme guru juga perlu ditingkatkan dengan melakukan evaluasi sampai sejauh mana sertifikasi kepada para guru telah mampu meningkatkan prestasi siswa," papar Bahrul Hayat.
Menurutnya, daya saing prestasi siswa madrasah dengan siswa sekolah pada ujian nasional, olimpiade mata pelajaran, serta perebutan pada ujian masuk perguruan tinggi negeri, apakah sudah ada peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas?, "Hal yang tidak kalah pentingnya juga adalah aspek manajerial madrasah yang masih sangat perlu disempurnakan dengan memberikan dasar hukum yang jelas kepada para pengelola madrasah agar dapat berfungsi secara optimal," katanya.
Ditambahkan Bahrul Hayat, dari sisi kelemahan perencanaan anggaran, pembatalan program madrasah bertaraf internasional beberapa waktu lalu juga perlu mendapatkan evaluasi dan perhatian yang serius. Kegiatan pendistribusian dan bantuan peningkatan pendidikan kepada madrasah swasta juga perlu ditingkatkan lagi akuntabilitas dalam pendistribusian, pengelolaan dan pemanfaatan bantuan tersebut agar dapat tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah dan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Sebelumnya, Direktur Pendidikan Madrasah, Ace Syaifuddin menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan peningkatan madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah serta Aliyah. "Pada sisi kelembagaan, kami terus melakukan akreditasi statuta. Setidaknya setiap tahun ada 5000 madrasah yang mendapatkan kenaikan status," papar Ace.
Sementara dari sisi pendidik, menurutnya, Kementerian Agama terus meningkatkan mutu para pendidik di madrasah. Juga dari sisi sarana prasarana pendidikan, pihaknya juga terus melakukan peningkatan.(rep)